Sabtu, 20 Februari 2016

Kumpulan resensi dan sinopsis cerpen mata kuliah SHORT STORY

nah, kali ini author mau ngasih info, khususnya buat anak sastra yang pajaliweut mun neangan referensi tugas, tentang mata kuliah Short Story. semoga bermanfaat. tapi jangan lupa, kalo mau ngutip atau merujuk, cantumkan sumbernya ya. selamat nugas kalian para calon kritikus sastra !!!

Rangkuman BAB I
1.      Latar belakang
Short stories adalah mata kuliah yang mengantarkan mahasiswa dalam memahami perngertian dan perbedaan antara sastra, kesusastraan ilmu dan kaitannya dengan ilmu yang lain. Mahasiswa juga harus mengenali gaya dan bentuk dan perkembangan cerpen berbahasa Inggris sampai sekarang; juga mampu melakukan risetterhadap karya sastra dengan fokus terhadap struktur teknik naratif dan mengembangkannya pada isu-isutematis yang khas.
Mahasiswa juga di harapkan dapat menguasai aspek-aspek instrinsik sebagai landasan untuk memahan dan menganalisis karya sastra dari wilaya instrinsiknya. Matakuliah ini diharapkan dapat mengantarkan mahasiwa untuk menyenangi karya sastra.
2.      Pemahaman dasar prosan dengan genre short story
Dalam dunia sastra, terdapat puisi dan prosa. Prosa meliputi roman (novel) dan cerpen (short story). Karya sastra yang lebih panjang dari short story dan lebih pendek dari novel di sebut novelet. Cerpn, novel atau novelet tergolong tulisan kreatif.
Cerpen adalah cerita yang pendek, yang hanya di baca sekali duduk. Cerpen biasanya memiliki satu tema, yang bisa saja memiliki cerita yang rumit namun tetap fokus pada temanya.
Cerpen biasanya berpusat pada satu tokoh atau satu permasalahan. ceritanya sangat kompak. Semuanya memberi saham yang penting untuk menggerakan jalan cerita, mengungkapkan watak atau melukiskan suasana.
Menurut Edgar Alan Poe, cerpen harus memiliki 5 unsur, yaitu :
a.       Cerpen harus pendek. Artinya, di baca sekali duduk.
b.      Cerpen harus mengarah memiliki efek yang tunggal dan unik.
c.       Cerpen harus ketat dan padat. Artinya, cerpen harus bisa memadatkan setiap detai sekecil mungkin.
d.      Cerpen harus nampak sungguhan.
e.       Cerpen harus memiliki kesan tuntas.

3.      Unsur yang menjadi syarat wajib cerpen
a.       Tokoh dan penokohan
Tokoh harus unik, nyata dan bagus. Karena tokoh yang bagus, unik dan nyata adalah tokoh yang riil, meyakinkan, manusiawi dan dapat di percaya.

b.      Alur cerita
Alur harus mencangkup awal (eksposition), pemicu konfilk (turning point), konflik, klimaks, anti-klimaks dan bagian akhir (resolution).
c.       Tema
Tema adalah inti utama dalam cerita. Dalam menentukan tema, kita harus fokus terhadap satu hal untuk membuat ceritanya supaya jelas dan fokus.
d.      Latar
Latar adalah poin yang akan menjelaskan waktu, tempat dan suasana yang terjadi dalam sebuah cerpen.
e.       Sudut pandang
Sudut pandang adalah cara bagaimana si penulis menyampaikan ceritanya. Bisa melalui orang pertama (aku) atau sudut pandang orang ketiga (seba tahu).

RESENSI DAN SINOPSIS BAB II
Indian Camp oleh Ernest Hemmingway
A.    Resensi
1.      Identitas cerpen
judul cerpen : Indian camp
Pengarang: Ernest Hemingway

2.      Pendahuluan
Ernest hemingway lahir pada 21 juli 1899 dan meninggal pada 2 juli 1961. Ia adalah seorang novelis, pengarang cerita pendek, dan wartawan Amerika. Gaya penulisannya yang khas dicirikan oleh minimalisme yang singkat dan dengan gaya mengecilkan dari keadaan sebenarnya  dan memiliki pengaruh yang penting terhadap perkembangan fiksi abad ke-20.
3.      Analisis unsur instrinsik
Ø  Tema   :  Initiation (permulaan dan takut akan mati)
Ø  Latar    : Tepi pantai, danau, perkemahan suku indian, kamar, perahu dayung.
Ø  Waktu : Malam hari dan pagi hari
Ø  Tokoh  : dr. Adams, Nick dan Uncle George
Ø  Penokohan
Nick             : memiliki keingintahuan yang besar, penurut, baik dan polos.
dr. Adams    : baik, penolong, bertanggung jawab dan bijaksana.
Uncle George: Pendiam dan misterius
Ø  Alur : maju
Ø  Sudut pandang : orang ketiga
Ø  Amanat : Di balik kehidupan dan kematian terdapat pelajaran yang berharga.


4.      Analisis unsur ekstrinsik

a.       nilai moral: kepeduliaan dan tenggang rasa terhadap sesama tanpa membedakan ras.
5.      Kekurangan dan kelebihan

a.       kekurangan : akhir ceritanya menggantung dan terdapat beberapa kalimat yang menyiratkan adanya rasisme.
b.      kelebihan : memiliki nilai moral yang bagus dan unsur budaya yang kental.

6.      Penutup
Cerpen ini merupakan karya dari Ernest Hemingway yang dimana cerita ini mengisahkan tentang kepedulian terhadap sesama tanpa memandang perbedaan ras. Ketika “Indian Camp” telah diterbitkan kemudian dianugerahi oleh ‘Ford Madox Ford’ sebagai sebuah karya penulis muda yang yang penting.
B.     Sinopsis Indian Camp
Di ceritakan seorang anak  bernama Nick dan ayahnya, Adam yang berprofesi sebagai dokter, sedang ingin pergi memancing. Ketika mereka berhenti disebuah danau, Nick melihat ada sebuah perkemahan. Kemudian, diantara penghuninya itu merupakan salah satu dari mereka datang meminta pertolongan. Nick mendatangi ayahnya untuk menyampaikan jika ada diantara orang yang berada di perkemahan itu meminta pertolongan kepadanya.  Ayah Nick pun mendatangi perkemahan tersebut, ternyata ada seorang wanita Indian yang sedang akan melahirkan. Tanpa berfikir panjang ayah Nick langsung melakukan pertolongan kepada wanita Indian tersebut dan hal itu disaksikan langsung oleh Nick. Ayah Nick memerintahkan Nick untuk segera mengambil air hangat dan keperluan lainnya.
Wanita yang ingin melahirkan tersebut terus mengerang kesakitan dan sebaliknya diatas tempat tidur wanita tersebut terbaring seorang pria, pria itu adalah suami wanita yang akan melahirkan tersebut. Pria itu kakinya buntung sebelah, menurut kebiasaan mereka, jika ada seorang wanita yang melahirkan dan ia mengerang, untuk membalas kesakitan wanita tersebut para suami mengorbankan dirinya dengan memotong sebelah kakinya. Setelah wanita itu selesai melahirkan dan ayah Nick hendak memberi tahu siami wanita itu, ternyata suaminya telah menggorok tenggorokannya dan bersimbah darah. Ayah Nick memiminta Nick untuk keluar dari perkemahan itu dan meminta maaf atas pengalaman yang kurang menyenangkan yang harus di lihat oleh Nick. Saat hendak pulang, Nick bertanya pada ayahnya tentang keberadaan Uncle George, lalu ayahnya berkata “he’ll turn up all right.

RESENSI DAN SINOPSIS BAB III
A Bundle of Letters

A.    Resensi

1.      Identitas cerpen
judul cerpen : A Bundle of Letters
Pengarang: Henry James


2.      Pendahuluan
Sudut pandang periwayatan yang di terapkan yang diterapkan dalam sebuah karya fiksi naratfi mencerminkan wawasan sekaligus tatanan sosio-politik masyarakat yang memproduksi kisah yang di sampaikan oleh karya tersebut.
Fiksi modern yang kisah-kisahnya berfokus pada sosok-sosok individu biasa yang menjalani kehidupan keseharian menunjukan betapa beragam novel dan cerpen merupakan produk estetis kelas menengah urban.
7.      Analisis unsur instrinsik
Ø  Tema   :  social behavior
Ø  Latar    : paris, hotel dan boarding house
Ø  Waktu : pagi dan siang hari
Ø  Tokoh  : Miranda Mope, Evelyn Vane, Dr. Rudolf, Louise Laverett dan Violet Ray
Ø  Penokohan
Miranda Mope : berkeingin tahuan yang besar, gigih, pemberani dan berpikiran terbuka.
Evelyn Vane : sederhana, kaya dan lembut.
Dr. Rudolf : cerdas dan antusias
Louis Laverett : baik, intelek dan cerdas
Violet Ray : antusias dan periang
Ø  Alur : campuran
Ø  Sudut pandang : orang pertama
Ø  Amanat : hargai dan hormati kaum perempuan dimana dan kapan saja.

8.      Analisis unsur ekstrinsik

b.      nilai moral: dengan cerpen ini, kita dapat menilai seberapa tinggi nilai budaya dalam caranya untuk menghargai dan menghormati perempuan, juga bagaimana posisi perempuan di keempat negara tersebut.

9.      Kekurangan dan kelebihan

c.       kekurangan : A Bundle of Latter memiliki alur cerita yang rumit.
d.      kelebihan : pembaca dapat mengetahui budaya dan sedikitnya tingkah laku seseorang terhadap orang lain di beberapa negara di Eropa dan Amerika.

10.  Penutup
Cerpen ini memiliki nilai budaya yang kental dan gamblang dalam penyampaiannya. Meski penyampaiannya cukup rumit, namun cerpen ini menarik dari segi pengemasannya.

B.     Sinopsis
Dalam cerpen A Bundle of Letters diceritakan seorang wanita yang berasal dari Amerika yang melakukan pembelajaran di Prancis. Ia bernama Miranda Mope. Selama di Prancis dia bertemu dengan beberapa wanita yang berkewarganegaraan Inggris, Amerika, Prancis, Jerman. Disetiap bagian suratnya memiliki isi pengalaman yang berbeda-beda begitu juga tujuan kepada siapa surat tersebut di tujukan. Namun, lebih tepatnya dalam surat-suratnya, Miranda membandingkan posisi wanita di 4 negara tersebut. Seperti wanita Prancis, Miranda mendeskripsikan bagaimana posisi atau kedudukan wanita di Prancis dan setelah membaca lebih lanjut ternyata posisi wanita di Prancis sangat di hargai dan memiliki posisi yang tinggi. Begitu juga di Jerman, menurut Miranda wanita Jerman juga memiliki derajat yang tinggi atau lebih tepatnya mereka merupakan wanita karir  dan dihargai kedudukannya. Berbeda dengan wanita yang berada di Inggris dan Amerika posisi wanita dapat dikatakan tidak terlalu diperhatikan atau lebih tepatnya di rendahkan, seperti di Amerika wanita  kasar atau kurang sopan santun sudah dianggap biasa. Begitu juga di Inggirs, walaupun faktanya tidak terlalu seperti di Amerika.

RESENSI DAN SINOPSIS BAB III
The Most Dangerous Game Oleh Richard Conell
A.    Resensi
1.      Identitas cerpen
a.       Judul cerpen : The Most Dangerous Game
b.      Penulis : Richard Conell

2.      Pendahuluan
Pada cerpen ini, penulis menekankan pada plot dan temanya. Urutan plotnya sendiri adalah ; pemaparan, penggawatan, penanjakan, puncak dan peleraian. Sementara temanya adalah fokus terhadap bagaimana kehidupan berburu itu sendiri.
3.      Unsur instrinsik

Ø  Tema   : survival
Ø  Latar    : pulau Ship-Trap dan laut
Ø  Waktu : pagi, siang dan malam.
Ø  Tokoh dan Penokohan :
Rainsford              : berani, cerdik dan tangguh
General Zaroff      : agresif, ambisius dan sadis
Whitney                : baik dan kurang peka
Ø  Alur : maju
Ø  Sudut pandang : orang ketiga
Ø  Amanat : memburu tak membuatmu menjadi penguasa.

4.      Unsur ekstrinsik
Nilai moral : saling bersaing untuk menjadi pemenang. Tapi dalam cerpen ini, cara tersebut saya pikir hanya sebagai analogi, bahwasannya dalam hidup ini terkadang kita harus “memburu” supaya tidak “diburu”.
5.      Kelemahan dan kelebihan
a.       Kelemahan : saya pikir tidak ada kelemahan yang berarti dalam cerpen ini.
b.      Kelebihan : cerpen ini memiliki cerita yang menantang dan konsepnya sedikit kurang lumrah untuk ukuran cerpen sehingga dapat menjadi daya tarik.

B.     Sinopsis
Diceritakan Rainsford hendak pergi memancing ke laut menggunakan kapal. Selama perjalanan ia berbicara dengan salah satu awak kapalnya. Lalu, saat malam menjelang, ia mendengar suara asing yang membuatnya penasaran dan ingin mencari tahu tentang asal suara aneh tersebut. Karena keingintahuannya, Rainsford terjatuh dari kapalnya dan ditinggalkan kapalnya. Akhirnya ia terdapat di pulau Ship-Trap yang menjadi pembicaraannya dengan si awak kapal. Ketika terbangun keesokan paginya, Rainsford pergi mencari makan di pulau tersebut. Namun, ia malah bertemu dengan penguasa pulau tersebut yang bernama General Zaroff. General Zarof memberinya makan dan tempat istirahat. Namun setelah itu, General Zaroff mengajak Rainsfor untuk bermain. Ia menantang Rainsford untuk bertarung dengannya supaya dapat keluar dengan selamat dari pulau tersebut selama tiga hari. Rainsfor menyanggupi permainan itu. Selama tiga hari itu, ia membuat pertahanan diri, ia juga membangun benteng untuk melindungi dirinya. Setelah tiga hari, akhirnya ia  berhasil bertahan hidup. General Zaroff hendak memberi selamat pada Rainsford, namun, Rainsford berkata, I’m still a beast at bay,” he said, in a low, hoarse voice. “Get ready, General Zaroff.” Setelah itu, tempat tidur yang di janjikan akan membuat tidur Zaroff nyenyak, tidak pernah bisa di rasakannya. Rainsford menjamin hal itu.

SINOPSIS DAN RESENSI BAB V
Hills Like White Elephant oleh Ernest Hemmingway
A.    Resensi

1.      Identitas cerpen
a.       Judul cerpen : Hills Like White Elephants
b.      Penulis : Ernest Hemmingway

2.      Unsur instrinsik

Ø  Tema   : pengorbanan
Ø  Latar    : stasiun dan kafetaria di Barcelona
Ø  Waktu : siang
Ø  Tokoh dan Penokohan :
Jim : lembut, penurut dan penyayang
Pria Amerika : agak pemaksa, tega, kurang peka dan cukup perhatian
Ø  Alur : maju
Ø  Sudut pandang : orang ketiga
Ø  Amanat : kasih sayang yang tulus sukar terlihat oleh mata

3.      Unsur ekstrinsik
Nilai sosial dan budaya : Pada cerpen ini, Jig menggunakan konotasi white elephats untuk menggambarkan janin dalam kandungannya. Menurut kepercayaan budha, gajah adalah binatang suci yang mendatangkan keberuntungan dan kebahagiaan. Jig menganggap, apabila ia menggugurkan kandungannya maka ia tidak akan menjadi wanita “normal” lagi.Aapabila ia menggugurkan kandungannya, ia akan berdosa dan menjadi mandul. Sedangkan sang pria menganggap memiliki bayi itu adalah sebuah kesialan. Kepercayaan yang di anutnya merupakan sebuah kepercayaan yang berasal dari Amerika yang menyebutkan bahwa memiliki anak akan membawa kesialan dan kesengasaraan dalam hidupnya.
4.      Kelemahan dan kelebihan
Kelemahan : cerpen ini memiliki akhir yang amat menggantung.
Kelebihan : meskipun memiliki akhir yang menggantung. Saya sebagai pembaca dapat melihat dan menerka kira-kira bagaimana akhir cerita ini berakhir. Dan bagaimana tanggapan para pembaca yang membaca penilaian ini dengan objektif.
B.     Sinopsis
Diceritakan sepasang kekasih yang hendak bertolak dari Bercelona menuju Madrid. Wanitanya bernama Jig, sementara lelakinya di sebut sebagai Pria Amerika. Sementara menunggu kereta, Jig dan Pria Amerika itu masih mendiskusikan tentang aborsi yang akan dilakukan Jig. Jig merasa belum rela dengan hal itu. Lalu saat bersantai itu, ia berkata pada Pria Amerika bahwa ia melihat bukit yang seperti gajah putih. Ketika Pria Amerika berkata bahwa ia tidak melihatnya, Jig hanya berkata, “no you wouldn’t have.” Jig merasa ia ragu melakukan itu. Namun Pria Amerika itu tetap membujuknya dengan mengiming-imingkan kehidupan cinta mereka yang akan semakin indah supaya Jig tetap mau melakukan aborsi itu.

SINOPSIS DAN RESENSI BAB VI
My Son The Murderer oleh Bernard Malamud

A.    Resensi
1.      Identitas cerpen
a.       Judul cerpen : My Son The Murderer
c.       Penulis : Bernard Malamud

2.      Unsur instrinsik

Ø  Tema   : family
Ø  Latar    : rumah dan tepi pantai
Ø  Waktu : pagi dan malam.
Ø  Tokoh dan Penokohan :
Leo : bijak, penuh perhatian, mudah cemas dan bertanggung jawab
Harry : keras kepala, pendiam, misterius dan kasar
Ibu Harry : lembut dan penuh perhatian

Ø  Alur : maju
Ø  Sudut pandang : orang pertama
Ø  Amanat : kehidupan sosial sangat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang.

3.      Unsur ekstrinsik
Nilai moral : nilai moral yang dapat saya petik dari cerpen ini adalah kasih sayang antar anggota keluarga. Sikap Leo yang sangat memperhatikan dan mengkhawatirkan Harry sangatlah wajar dan beralasan. Terkadang seorang anak tak mengerti dan kurang menyukai sikap orang tua yang seperti itu, tapi peran orang tua tentunya sangat penting bagi anak.
4.      Kelemahan dan kelebihan
a.       Kelemahan : akhir cerita yang menggantung, sehingga judul “The Murderer” yang di sandangkan penulisnya kurang kurang di buktikan oleh pembaca.
b.      Kelebihan : Konflik yang bagus, memiliki nilai moral yang bagus juga, selain itu mudah di mengerti.


B.     Sinopsis
Cerpen ini menceritakan tentang hubungan seorng ayah dan anaknya yang bisa dibilang sulit. Ayahnya yang bernama leo yang diceritakan berumur 59 tahun dan anaknya yang bernama harry berumur 22 tahun , dan harry baru saja lulus dari universitas tempat dia belajar. di awal cerita sudah nampak hubungan yang sulit diantara ayah dan anak ini dimana harry nampak begitu cemas karna sang ayah selalu memata-matainya setiap saat dari pagi hingga malam hari, leo melakukan hal tersebut karna khawatir dengan anaknya, dan harry dapat merasakan kehadiran ayahnya tersebut yang terus menerus berdiri di depan kamarnya berusaha memata-matai apa saja yang dilakukan oleh harry. Karna harry diceritakan adalah seorang anak yang pendiam dan kesepian . sang ayah merasa harry seperti orang asing di rumahnya karna tidak memperbolehkan siapapun termasuk sang ayah untuk mengetahui kepribadiannya , tak jarang harry membuka pintu kamarnya dan melihat sosok sang ayah yang terus berdiri sepanjang hari di depan kamarnya, harry selalu bertanya mengapa ayah tidak pergi bekerja saja. Ternyata leo memang sengaja mengambil cuti karna ia begitu khawatir dengan keadaan anaknya, menurutnya harry seperti menahan dirinya sendiri karna tidak membiarkan dunia luar masuk ke dalam dirinya .
Leo adalah seorang juru tulis di sebuah kantor pos, istri leo atau ibunya harry pergi untuk menemui putrinya karna putrinya tersebut sedang dalam keadaan hamil yang buruk , dia harus menjaga cucunya yang lain karna putrinya tersebut harus istirahat total dalam keadaan hamil, ibu harry pun sangat khawatir dengan keadaan harry , karna semenjak lulus harry sangat menutup diri , diam sepanjang hari didalam kamar dan hanya sesekali pergi berjalan jalan ke luar, sang ibu menyuruh harry untuk mencari pekerjaan namun harry selalu menolaknya dengan alasan pekerjaan tersebut tidak cocok baginya.
Harry selalu menyaksikan berita perang setiap hari ( karna cerita ini mengambil latar waktu pada saat perang dunia ke ll ) dia mengatakan ini merupakan erang yang sangat besar di layar yang kecil , banyak terdapat hujan bom juga api yang semakin lama semakin berkobar “ terkadang aku membungkukan badan dan menyentuh perang dengan tanganku , tanganku menunggu kematian”.
Khawatir pada anaknya sendiri merupakan suatu hal yang menyiksa baginya karna jika dia khawatir pada dirinya sendiri dia tau apa yang harus dia lakukan tetapi jika anaknya yang begitu dia tak tahu apa yang ada dijalan fikiran anaknya tersebut , suatu waktu leo mengikuti harry berjalan jalan , harry pura pura tidak tahu hingga kembali kerumah , leo melihat ada beberapa surat dan berharap itu dari harry untuknya namun ternyata itu dari teman harry yang ingin buku yang dipinjam harry agar segera dikembalikan, harry marah karna sang ayah telah membuka surat tersebut, kemudian harry mengambil surat tersebut dan merobeknya dan dia mengancam akan membunuh ayahnya jika ia selalu mencampuri  urusan pribadinya
Leo mencari harry ke kamarnya dan melihat surat balasan untuk temannya yang berisi jika dia mengirim surat lagi maka harrya akan membunuhnya kemudian leo segera menyusul anaknya dan menemukannya di pinggir pantai tanpa alas kaki leo menghampiri harry namun tidak menyentuhnya dan berkata “hidup memang sulit, satu satunya jalan adalah kematian , tapi setelah mati kau tidak bisa berbuat apa apa , maka hidup lebih baik” leo meminta harry untuk pulang dan pergi meninggalkannya.


SINOPSIS DAN RESENSI BAB VII
The Firebird’s Nest oleh Salman Rusdie

A.    Resensi

1.      Indentitas Cerpen
a.       Judul Cerpen         : The Firebird’s Nest
b.      Nama Pengarang   : Salman Rushdie

2.      Unsur Intrinsik Cerpen
a.       tema : kedendaman
b.      Latar : kerajaan Mr. Maharaj, pelabuhan dan Amerika
c.       alur : Maju
d.      tokoh: Mr. Maharaj, Istrinya (Wanita Amerika), Nyonya Maharaj
e.       penokohan :
Mr. Maharaj : Keras, tak berdaya dan emosional
Wanita Amerika : lembut, anggun, baik dan dermawan
Mrs. Maharaj : bijaksana dan baik
f. Sudut pandang: orang ketiga yang serba tahu

g. Amanat: menyimpan rasa dendam hanya akan membuatmu menderita.
3. Unsur ekstrinsik
a. nilai moral : Dendam dan kebencian hanya akan menghancurkan diri sendiri. Pada akhirnya balas dendam membuat kita kehilangan orang - orang yang peduli pada kita dan berakhir menyedihkan.
b. nilai sosial: semua hal yang telah tercipta memiliki maknanya sendiri-sendiri, tidak terlahir tanpa mempunyai maksud dan tujuannya.
4. kelebihan dan kelemahan
a. kelebihan cerpen : konflik yang menarik dan tidak biasa.
b. Kelemahan cerpen : cerita yang sulit dipahami dengan alur yang rumit.

B.     Sinopsis
Mr. Maharaj adalah seorang pangeran yang tak berdaya, dia membawa calon isterinya ke kerajaannya di India. Kemudian ada musim kemarau yang parah. Mr. Maharaj berbicara tentang burung api yang “membuat sarangnya di tempat rahasia”. Setelah pernikahan mereka, beredar gosip tentang pengantin wanitanya, “dia kaya... dia akan memberikan banyak anak laki-laki, dan hujan. Tidak, dia miskin... dia mandul... tubuhnya dilanda kekeringan (tidak subur).
Pengantin prianya adalah seorang pria tua, sementara pengantin wanitanya masih muda. Di New York, Mr. Maharaj dan isterinya makan siang makanan Indian di taman. Mr. Maharaj berkata bahwa negara mereka mirip. Istrinya memiliki reputasi finansial yang dapat menunjang bantuannya untuk membuatkan “hujan buatan” untuk musim kemarau parah di wilayah kerajaan Mr. Maharaj. Istrinya membawa Mr. Maharaj ke sebuah opera dan menggodanya. Kerajaannya hancur dan bau. Di kamarnya yang panas, sendirian sang istri memikirkan rumah, menangis dan tertidur. Saudari Mr. Maharaj, berusia lebih dari 60 tahun, namun penari hebat di negaranya, berkata bahwa ia menari untuk burung api.
Istrinya berkata bahwa di kerajaan Mr. Maharaj pasti ada istri tua. Lalu Nyonya Maharaj berkata, “disini tidak ada istri tua. Sayangnya, tidak ada istri tua”. Malam itu, ada pertunjukan musik yang luar biasa di acara penghormatan sang istri. Pangeran mengungkapkan, pahit, bahwa ia telah membayangkan kemewah ini di luar kemampuannya yang berarti dengan begitu istrinya dapat mendapatkan uang. Istrinya memberitahu Mr. Maharaj bahwa ia hamil. Malam itu, istrinya membangunkan Nyonya Maharaj yang tertidur di sampingnya. Dia berkata sang pangeran tidak akan membiarkan dia pergi karena penduduk desa percaya bayi laki-lakinya akan mematahkan kekeringan. Bila dia pergi, dia akan merawat anaknya. Dia merasa perlu melakukan sesuatu. Lagi dan lagi dia terbangun dengan Nona Maharaj bergumam: "ketika laki-laki telah menghabiskan mahar mereka, maka burung api datang. ...Apa kamu tau berapa banyak pengantin yang telah dia memiliki ?” istrinya menghadap sang pangeran “apa benar kau membakar pengantin wanitamu ?” Dalam kemarahan, ia membawa dia ke kelas tari adiknya, dan menginterogasi para siswanya. Ketika dia bertanya pada saudarinya berapa banyak pengantin yang pernah dia memiliki, saudarinya menjawab, “Dia adalah yang pertama.” Kesehatan pengantinnya melemah, sang saudari merawatnya.
Saudarinya menceritakan tentang seorang pangeran hebat yang pengantin wanitanya mempertahankan masa muda dan kecantikannya sebagimana kepudaran pangerannya. Cemburu, ia membakar benteng dan keduanya meninggal. Sang pangeran bertransformasi menjadi burung raksasa yang terbuat dari api, yang mengubah wanita menjadi debu atas perintah suami mereka. Penyakit sang pengantin wanita surut dan ia memutuskan untuk membawa anaknya ke Amerika. Dia akan memberikan akses kebebasan pada ayah anaknya dan membuatkan perjalanan timur.

Di tengah malam, wanita Nyonya Maharaj, dengan senjata , mereka mengepung. Kemudian wanita Amerika (istrinya) pergi dengan mereka. Seorang mempelai pria tua ada di sana, mencari pembunuh,  istri mudanya ada di sisinya. Mr. Maharaj menghadapi mereka. Di belakangnya terdapat para penduduk desa. Sang isteri terburu-buru , menjerit-jerit.  "Adiknya menghadapi saudaranya ... ini adalah sebuah opera tanpa judul... Nona Maharaj memerintahkan saudaranya, apa yang dimulai antara orang tua kami dihentikan sekarang... tubuhnya berubah menjadi api ... kata-katanya menggantung diudara bagai nafas burung api ini menerpa Nona Maharaj, membakarnya menjadi cander, dan kemudian sang pengantin wanita menjerit-jerit. “Akulah burung api” seru Mr.Maharaj seperti gelombang dan amarah. Sang wanita merasa tubuhnya meledak dan air memancar... menenggelamkan burung api dan sarangnya ... membawa pergi kisah lama dan teman pembunuhnya, membersihkan wilayah kengerian dan tragedi kuno. Dilaporkan bahwa Mr. Maharaj dan saudarinya tewas dalam banjir yang disebabkan oleh hujan tak terduga. Wanita Amerika (istrinya), tunangan Mr. Maharaj, akhirnya terbang ke rumah; bayinya akan lahir di Amerika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar